Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen

Afrika layak mendapatkan kedaulatan, bukan dalam simbolisme, tetapi dalam substansi.

Mari kita bekerja untuk sebuah dunia di mana para pemimpin Afrika dipilih melalui pemungutan suara, bukan oleh bank-bank asing. Di mana keputusan dibuat di Dhakar dan Nairobi, bukan dibisikkan, di Paris, Washington atau Moskow.

Karena di mata Tuhan, tidak ada benua yang kedua. Dan di dalam hati Gereja, tidak boleh ada kebebasan yang kedua dalam hal migrasi dan krisis martabat.

Presiden Treoré, kata-kata Anda menggemakan langkah kaki jutaan orang yang telah meninggalkan tanah Afrika bukan karena kekayaan melainkan karena hak untuk bertahan hidup.

Dunia melihat perahu-perahu migran yang terbalik di Mediterania dan mengukur tragedi dalam statistik.

Namun kita sebagai gembala jiwa-jiwa harus melihat apa yang ada di balik angka-angka itu.

Seorang ibu menggendong anaknya sebagai pengintai. Air asin membakar kulit mereka. Seorang pemuda membisikkan doa ketika ia melangkah ke dalam kapal yang dibuat untuk menangkap ikan, bukan untuk mengadu nasib. Seorang nenek di desa yang jauh sedang menyalakan lilin. Tanpa menyadari bahwa napas terakhir cucunya diambil di antara ombak dan kawat.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More