Tampak Asli

Oleh Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, pernah bekerja di Deutsche Welle di Koeln dan Radio Nederland Wereldomroep di Hilversum, sekarang tinggal di Jakarta.

Di negeri yang lelah dan letih ini; rata-rata manusianya tidak memiliki ketepatan memilah dan memilih; untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya; untuk utuh dan bening dalam memahami apa itu kebenaran; untuk tepat dalam menangkap kata dan kalimat; jangankan kata-kata yang penuh bias; kata-kata yang biasa pun sudah erosi makna

Maka wacana-wacana adalah suara gaduh dan riuh rendah; seperti suara pertarungan hewan-hewan buas di kebun binatang; tak diketahuinya ia bahwa pembohong memiliki paha yang pendek; yang jiwa dan raganya dihuni nafas pendek; yang kebohongannya tak pernah abadi; yang kepalsuannya akan terkejar di suatu saat nanti

Itu-lah hakekat pembohong dalam tiga frase; paha pendek, nafas pendek, otak pendek! ***

(gnb:tmn aries:jkt:senin:19.5.25)

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More