Ketiga, Kita pupuk dan rawat rasa toleransi dimulai dari rumah, tetangga, kampung dan desa dan kelurahan. Selain itu, di setiap lembaga pendidikan sejak dini, mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pada tingkat pendidikan tinggi. Memanfaatkan semua fasilitas yang ada dapat menjauhi setiap anak bangsa dari sikap intoleransi dan diskriminatif di setiap lembaga masyarakat, pendidikan formal dan non formal. Sering melakukan diskusi- diskusi konstruktif dan dapat menjauhi dari sikap intoleransi terhadap keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan di tengah masyarakat, desa, kelurahan dan kampung serta sekolah. Biasakan memberi ceramah-ceramah yang ingin membangun peradaban bangsa yang selalu toleran dan sejuk.
Demikian pandangan penulis menyambut dan melaksanakan tahun toleransi di negeri ini agar kita bebas dari sakwa sangkah dan saling curigai dalam pergaulan sehari-hari untuk menuju bangsa Indonesia yang sungguh toleransi, sebagai modal bangsa menuju kesejahteraan lahir dan batin. Semoga!