TAHUN 2022: Kick Off Kebangkitan Alam Untuk Indonesia Raya & Dunia (Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Oleh: Kamarudin Watubun, SH, MH (DPR RI 2019-2024)

Sebanyak 234 ahli perubahan iklim pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khusus perubahan iklim merilis hasil riset dan kajian. Dari Geneva, Swiss, Senin 9 Agustus 2021, IPCC merilis laporan ilmiah 3.000 halaman tentang risiko perubahan iklim pra dan pasca tahun 2030-an. (AP, 9/9/2021).

Bunyi laporan IPCC tahun 2021 antara lain, saat ini suhu global naik 1,1 derajat Celsius sejak abad 19 M, atau level tertinggi selama 100 tahun terakhir. Manusia adalah penyebab utama lonjakan pemanasan planet Bumi sejak era pra-industri. Kegiatan manusia memicu pelepasan gas-gas yang ‘menangkap’ panas, khususnya karbon dioksida (CO2) dan methane. Kegiatan manusia membakar bahan bakar fosil – batu-bara, minyak, kayu, dan gas alam. (IPCC, 2021). IPCC menandai tahun 2021 : ‘code re for humanity’ atau kode merah kehidupan manusia dan peradabannya di Bumi.

Masih tahun 2021, hari Senin, 1 November di kota Glasgow, Scotlandia, Inggris, delegasi sekitar 200 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan COP26 (Climate Change Conference of the Parties). Maka sejak tahun 2022 adalah tahap krusial bagi berbagai negara melakukan program nyata, radikal bahkan revolusioner guna menjaga level pemanasan planet Bumi pada kenaikan 1,5 derajat C sejak abad 19.

BACA JUGA:
Tata-Kelola Tambang di Negara RI & Risiko Bencana Alam (Bagian 3 dari 3 tulisan)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More