Suara Tawa pada Tragedi “Babak Tambahan” (Jangan Tertawa Kalau Kau Masih Menangis!)

Oleh: Ermalindus Albinus Sonbay♥

Komodifikasi terhadap kematian Amelia Bolanos (18 tahun-warga pendukung Timnas El Salvador yang bunuh diri pasca kemenangan Honduras 1-0 di leg pertama) lebih besar ketimbang narasi sipit-sipit tentang kekerasan bersenjata pemerintah dan UFC, pembunuhan secara perlahan-lahan jutaan warga di semua negara. Pokoknya nasionalisme harus disulut, perang harus dijalankan, manusia harus mati, karena sepak bola yang membangkitkan heorisme dan nasionalisme, bukan karena kerakusan dan eksploitasi UFC.

Ketidakadilan kemudian dibenturkan pada perang berkepanjangan antara kedua negara, perebutan wilayah
dan perbatasan di Amerika Tengah, dan sudah pasti kemiskinan dan kebodohan serta kemalasan warga negara, bukan pada penindasan multi-nasional atas nama ekonomi spekulatif dan manipulatif. Bukan pula pada kepincangan akibat permainan-permainan kasar para tuan tanah di lapangan kehidupan yang kasar. Apalagi, kerja militer-intelijen-plus para pakar Amerika Serikat yang mau memporak-porandakan Amerika Tengah, dengan hutang, eksploitasi industrialisasi, narkotika, pasar gelap senjata bahkan beasiswa yang disetir arah dan outcomenya. Bukan Amerika Serikat yang bersalah. Sepak Bola tiga leg dengan babak
tambahan di pertandingan tambahan itu, yang bersalah. Sepak Bola indah yang mendamaikan dan mempersatukan itu yang harus jadi kambing hitam. Sepakbola dijadikan Casus belli satusatunya di balik serangan bom udara pasukan El Salvador ke Bandara Toncontin di kota Tegucigalpa sebagai pembuka perang, Bukan Amerika Serikat, Bukan Spanyol, Bukan Organisasi Amerika Serikat (OAS) dan bukan UFC. Empat kelompok terakhir, merekalah yang menertawakan tragedi Babak Tambahan. Mereka mengklaim tawa itu sebagai sesuatu yang normal, karena mereka tidak lagi menangis. Sedangkan, bangsa-bangsa di Amerika Tengah yang sudah terstigmatisasi sebagai negara-negara pisang tidak akan pernah punya hak untuk
tertawa karena, tangisan adalah makanan harian mereka setiap hari. Penghisapan yang sempurna akan memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan dengan sendirinya ekonomi spekulatif yang dibangun dengan dasar ini akan kokoh. Dollar akan dihargai sebagai sesuatu yang agung yang tidak bisa dipegang oleh semua mereka yang masih menangis.

BACA JUGA:
LEMBATA: Dari lembah Derita menuju Lembah Sukacita; Catatan Atas Pelantikan Dr. Thomas Ola Langoday
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More