
Suara Tawa pada Tragedi “Babak Tambahan” (Jangan Tertawa Kalau Kau Masih Menangis!)
Oleh: Ermalindus Albinus Sonbay♥
El Salvador dan Honduras adalah negara yang berbiak di atas pelbagai kehancuran sosialpolitik setelah ragam kohesivitas sosial kedua negara bekas jajahan Spanyol, Kekaisaran Mexico yang juga sempat bergabung di dalam Republik Besar Amerika Tengah diporakporandakan United Fruit Company (Selanjutnya UFC) dari Amerika Serikat. El Salvador dan Honduras serta Nikaragua akhirnya berpisah dan membentuk negara masing-masing dengan tapal batas yang bermasalah bahkan migrasi penduduk yang luar biasa. El Salvador lebih kecil luas wilayahnya, namun lebih padat penduduknya ketimbang Honduras.
Banyak penduduk El Salvador (Hampir seperlima) kemudian bermigrasi ke Honduras untuk bekerja di sektor
pertanian, menikah, bersekolah dan ragam wujud perbaikan kehidupan lainnya. Fase pertengahan abad keduapuluh menjadi waktu-waktu yang sulit bagi negara-negara Republik Pisang (sebutan untuk negara-negara yang menerima industrialisasi dan eksploitasi dari UFC, termasuk Guatemala, Nikaragua, Kosta Rika, El Salvador, Honduras, dll). Sebagai bangsa yang merdeka secara propaganda semata, semua negara ini masih dikuasai oleh korporasi multinasional, kerjasama ‘pasang badan’ antara UFC dengan militer dan intelijen Amerika Serikat, dan militer dalam negeri sebagai proksi Amerika Serikat dalam kampanye
nasionalisme yang picik. Tidak ada ruang negara-negara ini berkembang karena yang diambil dari mereka hanya bahan mentah, bukan hasil peningkatan nilai, atau hasil dari sebuah skema industrialisasi.