Suara Tawa pada Tragedi “Babak Tambahan” (Jangan Tertawa Kalau Kau Masih Menangis!)

Oleh: Ermalindus Albinus Sonbay♥

Rusia ingin membuktikan bahwa untuk perkembangan dan kemajuan sebuah wilayah, tidak perlu lagi ada desain perpanjangan waktu atau babak tambahan. Dan Amerika tidak pantas menjadi penikmat yang selalu menertawakan petaka di babak tambahan ini. Bahkan, Rusia siap jika untuk mengakhiri semua gaya babak tambahan ini, kubunya harus memainkan skenario terakhir yang disegani banyak pihak, nuklir. Poinnya adalah bahwa harus ada yang berani mengakhiri gaya busuk Amerika, termasuk mengajaknya dengan berbagai cara untuk ikut bertanggung jawab sebagai salah satu negara adidaya dengan cara-cara dunia yang
beragam, bukan dengan satu-satunya cara Amerika, mendesain babak tambahan untuk segala sesuatu. Amerika di titik ini telah khilaf atau yang lazim di Indonesia Timur, telah “salah korek” Aliansi China-Rusia dan ratusan negara lainnya dengan gaya yang sudah lama sekali ditolak mereka dalam menata dunia yang lebih bermartabat dan manusiawi.

Gerakan baru ini bukan untuk mengeliminasi Amerika Serikat. Dalam banyak hal negeri adidaya ini memiliki banyak keunggulan, dan baik untuk perkembangan dunia. Akan tetapi, sebagai alternatif dan gagasan cerdas memajukan dunia, Amerika juga harus diingatkan terusmenerus supaya tidak latah, represif kemudian fatalistik dalam memikirkan kemajuan dunia dari perspektif babak tambahan saja. China, Rusia, dll masih membutuhkan Amerika sebagai salah satu penghuni dunia, bukan satu-satunya.

BACA JUGA:
Meneropong Eksistensi Kurikulum Merdeka dalam Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More