
Stipas St. Sirilus Ruteng Mengadakan Seminar Nasional: Keagamaan dan Konstelasi Politik Nasional
Laporan Maria N. Dagur, Mahasiswi Semester V Sekolah Tinggi Pastoral (Stipas) ST. Sirilus Ruteng
Romo Emanuel memberikan kesempatan pertama kepada Dr. H. Kawardi, S. Ag selama 30 menit untuk mempresentasikan materinya. Sebagai pengantar narasumber pertama mengawali pembicaraannya dengan mengutip ungkapan dari filsuf terkenal yaitu Plato dan Aristoteles yang mengungkapkan bahwa “Negara ideal adalah ketika negara itu dijalankan dengan dasar moral dan etika”. Dalam materinya, narasumber pertama merangkai sebuah pertanyaan yang sering muncul yaitu: Apakah antara agama dan politik menyatu atau terpisah?
Bagi Kawardi, pertanyaan ini membutuhkan dua jawaban. Yaitu pertama, menyatu. Bahwa agama menjadi dasar dalam setiap pertimbangan politik. Konsekuensinya, agama menjadi payung tertinggi dalam setiap kebijakan politik dan Negara teokrasi, pemerintahan berbasis agama. Sedangkan jawaban kedua adalah terpisah. Bahwa agama harus ditepikan dari diskursus publik karena sebagai perkara privat, kepentingan individu per individu, Serahkan urusan agama kepada Tuhan, serahkan urusan pemerintahan kepada Kaisar, Sekuler.