Solidaritas dan Pencegahan Kriminalitas; Peran Gereja dalam Membangun “Masyarakat Damai”

Oleh Febronia Susandra Dawal, Mahasiswa Semester VII St. Sirilus Ruteng

DALAM era modern yang semakin individualistis, di mana interaksi sosial seringkali termediasi oleh dunia digital, konsep solidaritas sosial terasa semakin relevan. Solidaritas, yang mengacu pada rasa persatuan dan saling peduli antar sesama anggota masyarakat, menjadi kunci penting dalam upaya mencegah terjadinya tindakan kriminal. Ketika masyarakat mampu membangun ikatan yang kuat dan saling mendukung, lingkungan sosial yang kondusif akan tercipta, sehingga meminimalisir peluang munculnya tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Mengapa Solidaritas Penting dalam Pencegahan Kriminalitas? Karena solidaritas memungkinkan masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap potensi terjadinya tindak kriminal. Melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti ronda malam, pos kamling, atau kegiatan keagamaan bersama, masyarakat dapat saling mengingatkan dan memberikan dukungan kepada satu sama lain.

Bagi individu yang merasa tertekan atau menghadapi masalah, dukungan sosial dari lingkungan sekitar sangat penting. Ketika seseorang merasa diperhatikan dan memiliki tempat untuk berkeluh kesah, mereka akan cenderung tidak terdorong untuk melakukan tindakan yang menyimpang. Solidaritas juga berperan penting dalam proses rehabilitasi sosial bagi pelaku kejahatan. Ketika masyarakat menerima mereka kembali dengan tangan terbuka dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, peluang mereka untuk kembali ke jalan yang benar akan semakin besar. Dalam masyarakat yang solid, nilai-nilai moral seperti kejujuran, saling menghormati, dan gotong royong akan lebih mudah ditanamkan. Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi penting dalam membangun karakter individu yang baik dan mencegah terjadinya tindakan kriminal. Gereja, sebagai institusi keagamaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kasih, persaudaraan, dan keadilan, memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun masyarakat yang damai. Melalui ajaran-ajarannya yang menekankan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, gereja dapat menjadi kekuatan positif dalam mencegah terjadinya tindak kriminalitas.

BACA JUGA:
Ketika Atraksi Rambut Keriting dan Mama Mantu Modern Penari Pondok Baca Kampung Kabor Menghipnotis Warga Maumere
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More