Soal Kebebasan Beragama, Menlu AS: China Ancaman Terbesar

Pompeo, dalam pernyataannya, mengingatkan para pemimpin agama agar berani bersuara membela mereka yang hak-haknya dilanggar, terutama menyangkut hak dalam kebebasan beragama. Mula-mula dia mencontohkan pelanggaran yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis Rohingya.

Namun, Pompeo melanjutkan, ancaman yang sesungguhnya terhadap kebebasan beragama datang dari negara China. “Tidak ada pembenaran dalam upaya kontra terorisme untuk memaksa Muslim Uighur makan babi selama Ramadhan atau menghancurkan pemakaman Muslim. Tidak ada justifikasi pengentasan kemiskinan untuk memaksa sterilisasi, mengambil anak dari orang tuanya, untuk dididik kembali di sekolah asrama,” beber Pomeo.

Pompeo mengatakan, pihaknya tahu kalau ada pejabat CCP yang ingin meyakinkan Indonesia untuk berpaling dari apa yang terjadi di Xinjiang, dengan berbagai cerita dan alasan yang mereka buat. “Saya tahu pejabat CPP menceritakan kisah fantastis tentang Uighur yang bahagia yang tak peduli identitas agama dan budaya etnis untuk menjadi lebih modern, dan menikmati perkembangan yang dipimpin oleh mereka,” ungkapnya.

BACA JUGA:
Jokowi: Ekonomi Digital Pesat, Startup Indonesia Punya Banyak Peluang
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More