Soal Balon Udara, AS Dituduh Langgar Wilayah Udara China 10 Kali

Wang Wenbin secara rinci menyebut pesawat AS terbang sebanyak 657 kali selama 2022 dan 64 kali pada Januari 2023. Itu terjadi di wilayah udara perairan Laut China Selatan. “Ini jelas mengganggu keamanan nasional China dan perdamaian serta stabilitas di kawasan,” kata Wang.

Kemenlu China menyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas insiden penembakan balon udara milik China yang memasuki wilayah udara AS itu. Atas dasar itu negara komunis itu mendesak AS agar sebaiknya “ngaca pada perilaku sendiri” daripada menyerang pihak lain dan memicu konfrontasi.

LAbih lanjut Wang menuduh AS berkali-kali melakukan operasi penyadapan rahasia secara global dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya. “Operasi tersebut melanggar kedaulatan dan kepentingan negara-negara lain, hukum internasional, dan norma hubungan antarnegara,” katanya. Baca juga: Pilpres AS Dan Taiwan Pada 2025 Berpotensi Picu Perang Dengan China

Diketahui, pesawat tanpa awak yang disebut-sebut sebagai “balon mata-mata” China ditemukan terbang secara ilegal di atas wilayah AS pada Rabu (1/2/2023). Tiga hari kemudian, jet tempur AS menembak jatuh balon udara mata-mata itu di atas perairan Samudera Atlantik setelah mendapat restu Presiden Joe Biden.

BACA JUGA:
Ketika Uskup Maumere Gendong Bayi Shelter St. Monika di Momen Setahun Wafatnya Suster Eustochia, SSpS
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More