SMPK Frateran Ndao Berkomitmen dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik
Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd, Kepala SMPK Frateran Ndao
A. Etimologi Karakter
Secara etimologis, kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa Yunani, yaitu charassein yang berarti “to engrave” (Ryan dan Bohlin, 1999:5). Kata “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1987:214).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak.
Secara terminologis, makna karakter dikemukakan oleh Thomas Lickona. Menurutnya karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situations in a morallay good way”.
Selanjutnya Lickona menambahkan , “Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991:51).
Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan.
Dengan kata lain, karakter mengacu kepada serangkaian pemikiran (cognitives), perasaan (affectives), dan perilaku (behaviors) yang sudah menjadi kebiasaan (habits).