Artinya, Partai Demokrat berada dalam barisan koalisi yang memenangi Pilpres.
Pernyataan AHY tersebut bukan sekedar glorifikasi terhadap kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres kemarin.
Pertanyaan itu, juga berarti siyal yang diberikan kepada partai Nasdem bahwa partai Demokrat menolak secara halus kehadiran Nasdem dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Penolakan partai Demokrat dalam konteks ini, tidak hanya berkaitan dengan kepentingan pragmatis mengenai jatah kursih menteri.
Namun, juga berkaitan dengan etika komunikasi politik tidak baik yang ditunjukkan oleh Partai NasDem saat mereka sama-sama mengusung Koalisi Perubahan.
Partai NasDem tidak secara terbuka menolak AHY untuk berpasangan dengan Anis, dan juga tidak membangun komunikasi politik yang baik dengan Partai Demokrat sebelum menerima Muahamin Iskandar.