Singa Tak Pernah Anggap Meongan Kucing
Oleh Dionisius Ngeta, Pemerhati Masalah Sosial-Kemanusiaan, Warga RT/RW 018/005 Kelurahan Wuring, Kec. Alok Barat, Flores Nusa Tenggara Timur
Presiden Jokowi mengetahui itu. Karena itu dia santai saja menanggapinya. Kehebatan, kejeniusan dan kenegarawan sejati seorang pemimpin adalah ketika menanggapi dengan santai dan positif setiap serangan terhadap dirinya atau setiap tantangan yang dihadapi. Karena itu Jokowi diakui dunia.
Jokowi adalah “Singa” yang tidak sembarang “mengaung” dan “menerkam”. Dia Jokowi tahu saat, siapa dan untuk apa dia menerkam dan menggigit dengan caranya sendiri. ”Saya bisa berbuat apa saja dan menggigit siapa saja dengan cara saya kalau itu untuk kepentingan masyarakat, demikian pernyataan Presiden Jokowi dalam sebuah kesempatan (News – Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia,12 November 2019 09:4). Dialah “Singa” yang hanya bisa “meraung-raung” dan siap menerkam (bahasa Jokowi: menggigit) jika hal itu berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak. Atau jika hal itu berkaitan dengan kebutuhan rakyat dan berdampak luas pada permasalahan rakyat Indonesia.
Presiden Jokowi tidak sensitive jika “meongan” anak-anak negeri ini berkaitan dengan pribadi dan tidak berdampak pada kepentingan banyak orang. Dia tidak akan “menerkam” dan menggigit mereka. Dia justeru mengampuni dan memaafkan mereka. Karena itu Presiden Jokowi santai saja dan tetap menebar senyum kebahagiaan. Dia tahu yang berbahagia adalah mereka yang selalu bersyukur dan memangampuni. Itulah Singa, yang jauh lebih bijaksana!!