Singa Tak Pernah Anggap Meongan Kucing

Oleh Dionisius Ngeta, Pemerhati Masalah Sosial-Kemanusiaan, Warga RT/RW 018/005 Kelurahan Wuring, Kec. Alok Barat, Flores Nusa Tenggara Timur 

“Manusia yang beradab adalah manusia yang respect pada orang lain, baik sebagai pribadi/individu atau kedudukan mereka” (Anton Pavlovich Chekhov,1860-1904).

  

ORANG hebat adalah mereka yang mampu mengontrol emosi, tetap mengendepankan etika dan selalu menggunakan akal sehat. Mereka tetap menunjukan keadabannya dengan tidak mudah reaktif, emsional apalagi membalas kekerasan verbal yang menyerang pribadi ataupun yang membunuh karakternya dengan kekerasan. Mereka justeru mengampuninya dan melihatnya sebagai ujian komitmen untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat bagi banyak orang.

“Singa tak akan pernah menganggap meongan kucing”, komentar seorang netizen dan saya jadikan judul tulisan ini. Bukan soal kucing lebih lincah dan lebih jago berlari sehinga tidak dapat menerkam dan menggigitnya. Tapi masalahnya adalah untuk apa menangkap, menerkam dan menggigitnya. Jika Singa ingin menangkap, ia lebih suka menangkap mangsa yang lebih besar agar lebih lama dan puas menikmatinya.

BACA JUGA:
Puisi "Tini Minta Karet": Refleksi Bersama Edi Menori
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More