Simfoni dari Pinggiran; Menemukan Tuhan dalam Syair dan Sunyi

Menyelami Makna Rohani dalam Album 10 Lagu Hits Sr. Lucia, CIJ

 

Syair sebagai Inkarnasi Spiritualitas Kontekstual

 

Sr. Lucia menulis dari tempat yang tak biasa: Panti rehabilitasi jiwa. Ia tidak mencipta dari menara gading, tetapi dari lantai-lantai tempat luka dan kesedihan mengalir. Dari perspektif teologi kontekstual, syair-syair Sr. Lucia adalah bentuk inkarnasi spiritualitas yang membumi. Ia tidak menarasikan Tuhan dalam konsep metafisis, tetapi menghadirkan-Nya dalam jerit sunyi, tatapan kosong, dan pelukan yang setia. Melalui syair, Sr. Lucia menyatakan bahwa spiritualitas sejati bukan soal keteraturan liturgi, tetapi tentang kehadiran—dan keberanian untuk hadir—bersama mereka yang dilupakan.

Simfoni dari Pinggiran; Menemukan Tuhan dalam Syair Dan Sunyi. Menyelami Makna Rohani dalam Album 10 Lagu Hits Sr. Lucia, CIJ
Album lagu ciptaan Sr. Lucia, CIJ sekaligus penyanyi. Foto cropping Youtube.

 

Kepasrahan sebagai Tindakan Iman

Dalam lagu seperti Doa dan Pasrah dan Kepasrahan Jiwa, Sr. Lucia menyuarakan kenosis—pengosongan diri sebagai bentuk penyerahan total kepada Allah. Kepasrahan ini bukan ekspresi keputusasaan, melainkan bentuk iman yang radikal: mempercayai Allah di tengah ketidakpastian, menerima kekacauan batin sebagai bagian dari ziarah rohani. Ini adalah spiritualitas Salib: melihat penderitaan bukan sebagai kutuk, tetapi sebagai tempat perjumpaan dengan Allah yang turut menderita.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More