Sidang Tahunan KWI dalam Semangat ”Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa” Ditutup, Ini Pesan-pesannya
KWI berharap pemerintah mengayomi seluruh warga negara tanpa pandang bulu, menegakkan hukum seadil-adilnya, dan dapat selalu hadir dalam kegelisahan, ketakutan, kekawatiran, dan kegalauan masyarakat.
Para pemimpin hendaknya memimpin dan membuat kebijakan dengan menggunakan hati nurani (bdk. Rm. 13:5) dan mendengarkan harapan serta keinginan rakyat dengan telinga hati.
Sidang kedua KWI tahun ini juga diwarnai oleh keprihatinan yang amat mendalam atas bencana alam erupsi gunung berapi Lewotobi.
“Begitu banyak saudara-saudari kita yang terdampak oleh bencana alam tersebut. Bencana alam itu juga menjadi bencana kemanusiaan. Peristiwa itu menimbulkan trauma cukup besar di semua kalangan dan lapisan masyarakat”.
KWI merespons bencana alam itu melalui emergency response yang dikoordinir oleh Caritas Indonesia, sekaligus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan nanti untuk pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
Semua itu dilaksanakan dalam semangat sinodalitas dan cinta kasih.
Pada sidang penutup ini, KWI ingin menyampaikan bahwa Tahun 2025 nanti adalah Tahun Yubileum bagi umat Katolik di seluruh dunia.