Siapkan Jalur Evakuasi Darurat Bencana Menjelang Ujian Akhir Sekolah, NTT Rawan Gempa
Oleh : Konstantinus Hati, S.ST.,M.Kes
Mitigasi perlu dilakukan sosialisasi nilai, pengetahuan, sikap dan tindakan untuk mencapai tingkat internalisasi perilaku mitigasi dan evakuasi saat bencana. Anggaran management resiko bencana harus mulai dari P1 atau perencanaan matang, P2 atau pelaksanaan yang berkualitas dan kuantitas yang merata, serta monitoring evaluasi penilaian dan pengukuran yang mengacu pada indicator Plan do check action. Suatu perilaku mitigasi bencana dikatakan berkualitas apabila meliputi unsur pikir yang benar ditulis, tulis yang benar dikerjakan, kerja yang benar dicatat dan catat yang benar dinilai, hasil dari penilaian yang benar diukur, dan pengukuran yang benar dimasukan lagi pada management perencanaan berikutnya. Seorang ahli management mutu bernama Dona Bedian mengatakan ada empat unsur penilaian management mutu yaitu plan do check action.
Salah satu poin penting yang harus terinternalisasi pada setiap pribadi kita adalah bagaimana mengevakuasi diri dan orang lain saat terjadi bencana. Hamper semua kita kurang pengetahuan tentang evakuasi. Evakuasi merupakan cara menghindarkan diri atau orang lain dari sumber bencana ke tempat yang aman. Tetapi bagaimana caranya? Evakuasi yang benar harus memiliki alur evakuasi agar kiat tidak salah arah, harus memiliki telhnik evakuasi diri agar kita tidak celaka. Misalnya jika terjadi kebakaran kita harus merayap. Mengapa harus merayap? Tujuan merayap agar kita bisa menghirup oksigen yang dekat dengan bumi atau tanah, karena asap api paling rendah 30-40 cm dari bumi ke bawahnya adalah oksigen. Asap yang mengepul selalu terbang ke atas karena ditiup angina. Saat terjadi kebakaran pasti ada angina karena pada sekitar api selalu tekanan udaranya rendah. Sehingga udara pada tempat yang bertekanan tinggi akan bertiup menuju api sehingga asap api beterbangan ke atas, dengan demikian kita menghindar dari keracunan asap harus sambil merayap.