Siapa Melukis Indah TTU Lebih Cantik 5 Tahun ke Depan?

Penentuan pilihan ini, asasinya merupakan suatu proses perbuatan akal budi (Fios, Filsafat Ilmu dan Logika, 2013). Ia adalah keputusan berpikir logis-rasional dan pengambilan posisi otonomisasi subjektif diri dalam menentukan pilihan pemimpin yang terbaik dan terideal untuk masa depan TTU yang lebih baik. Beranilah untuk berpikir sendiri dan mandiri untuk memutuskan sendiri wahai rakyat TTU. Karena itulah kebebasan Anda, itulah kebahagiaan Anda, itulah masa depan Anda dalam pesta demokrasi ini. Yang jelas TTU pasti pasti memilih pemimpin yang terbaik, memilih pemimpin Yang Melukis Indah TTU lebih cantik sehingga bisa dikenang sepanjang sejarah!”. Mengapa? Ada beberapa hal yang dapat saya kemukakan.

Pertama, Saya mengibaratkan TTU sebagai sebuah oikos, sebuah rumah tangga yang damai bagi semua orang yang menapakkan kaki di bumi TTU (Biinmafo) ataupun mereka yang akan singgah di bumi TTU untuk memulai prospek bisnis, melaksanakan tugas kantor, melakukan perjalanan dinas, membahas urusan perusahaan, mencari tempat destinasi pariwisata unik dll.  Konteks locus TTU sudah sangat plural dan beragam. TTU bukan entitas monokultur, melainkan multikultur adanya. Sebagai oikos, TTU tentu perlu menunjukkan senyuman terpampang di wajah yang ramah, santun, etis, humanis dan juga tentunya yang terpenting adalah mampu memberikan iklim keteduhan, ketenangan, kedamaian dan rasa at home baik bagi warga TTU maupun warga luar yang akan bertandang ke TTU. Pemimpin TTU yang dibutuhkan adalah tentu eksekutor yang mampu mendamaikan di saat konflik, mampu meluruskan yang bengkok/tidak benar, menyatukan yang tercerai berai, memberikan kepastian dalam ketidakpastian, mendemokratiskan yang kontra demokrasi,  memberikan inovasi baru yang kreatif, memberikan harapan baru di tengah ketiadaan harapan dan tentunya menjadi sumber air yang menjamin kehidupan di tengah ‘oase bumi” TTU yang secara geografis-topografis maupun sosiologis-politis berkondisi panas-dingin saat ini.