Si Kontroversial Itu Telah Pergi: Mengenang 3 Hari Kepergian Bupati Lembata

Oleh: Poya Hobamatan *)

Tidak heran ia yang terlahir dari Partai PDIP mudah meloncat ke Partai Golkar, ketika periode kedua tak lagi diusung oleh partai banteng bermocong putih itu. Bahkan, sebagaimana dikisahkan oleh Dr. Andreas Hugo Parera, setelah memenangkan pilkada periode kedua, Yance dengan sangat lugas mengatakan “walau saya berbaju kuning tetapi darah tetap merah”.

Adigium politik sebagai kartu truf itu juga yang membuat ia sanggup menjahit jejaring politik dengan para legislator maupun dengan  mereka yang berkecimpung di bidang yudikatif. Bahkan karena begitu kuat menggenggam adigium politik itu, ia membuat para bawahannya di bidang eksekutif tak sanggup bergeming, selain tunduk dan taat, karena jika tidak setiap saat bisa dihempas.

Begitu piawainya dalam politik, sehingga ia merupakan satu-satunya bupati yang menjadikan rumah pribadinya sebagai rumah jabatan dengan segala remah-remah yang didapatinya, seraya membiarkan rumah jabatan terlantar begitu saja tanpa ada sangsi hukum oleh DPRD. Tidak heran jalan indah di Lembata serta aksesoris lainnya hanya terwakilkan di Kuma Resort. Di sanalah segala urusan birokrasi, politik dan bisnis diolah dan disajikan ke public. Lewoleba yang menjadi ibukota dibuat kumuh tak terurus.

BACA JUGA:
Bantu Guru dan Orang Tua, Kemendikbud Kembali Terjunkan Mahasiswa Angkatan Kedua untuk Mengajar dari Rumah 
Berita Terkait
4 Komen
  1. Johan berkata

    Sangat bagus ulasannya. Sebagai akar rumput, beliau yth Alm bp Bupati Yance Sunur telah sedikit banyak memberikan ilmu berpolitik bagi masyarakat umum karna santer diskusi sekutar kontroversi kebijakan beliau. Belajar dari lapangan tentang idealisme versus kontroversi.
    Selamat jalan alm bp Yance Sunur. Tuhan mengasihimu. Tuhan menyertai dan berkati tanah Lomlein.
    Selamat bertugas menakhodai pemerintahan dan rakyathingga akhir masa jabatan, sehat selalu pjs bp bupati Thomas Ola Langodai.
    Sukses buat penulis.

  2. Rifai Mukin berkata

    Catatan yang Bagus, walau harus diakui ada beberapa catatan yang masih tercecer terutama tentang Satu Lembata yang belum tuntas.
    Yance bukan siapa-siapa di Lembata. Yance hanya seorang pebisnis sejati yang berani berenang dalam lautan politik. Dari sana Yance punya konsep Satu Lembata…. Kata ini semacam mantra yang dahsyat dan begitu kuat membeku nadi politik kawan dan lawan.
    Yance….. Tampil elegan dan merakyat. Salut..

  3. Phillip berkata

    Mantap

  4. Rafael Ola L'Tadakh berkata

    Ulasan yang cemerlang..salut ..

    IJIN SHARE

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More