Shio Tikus-Pandemi Covid-19 – Shio Kerbau, Pelajaran untuk Hidup
Oleh: Yosep Bala Makin, S.pd
Situasi seperti itulah yang dialami generasi ini karena terjangan virus Corona yang tidak berakhir pada penghujung tahun 2019. Menurut peananggalan Tionghoa, tahun 2019 adalah shio babi. Shio babi seturut antropologi China ini tentu memperlihatkan orang yang jujur, sangat toleran dan merupakan sahabat yang baik. Orang yang lahir dan hidup pada shio babi ini berperilaku baik yang ditunjukkan dengan kejujuran dan toleran dalam hidup bersama. Manusia ber-shio babi sangat mengharapkan hal yang sama, yang mereka lakukan dengan baik, benar dan jujur itu dari orang lain. Tuntutan mereka terkesan tinggi mulia karena mereka bertipe bahagia melakukannya. Segalanya menjadi tuntutannya karena mereka sendiri sudah melakukannya dengan bahagia.
Pemberian nama dan kepercayaan bangsa China terhadap shio pada penanggalan China sepertinya menyimbolkan dunia dan manusia. Pemberian shio pada setiap tahun China sebagai penanggalan China tidak sekadar mengingatkan manusia akan alam dan segala isinya yang berlimpah ruah juga sebaliknya memperlihatkan wajah ketiadaan, kesusahan, kemiskinan, bahkan keganasan yang mesti diwaspadai. Manusia seharusnya lebih mewaspadai yang merugikan dunia dan penghuni alam raya ini. Shio babi pada tahun 2019 dalam tahun baru China mengingatkan manusia akan sifat-sifat dan ciri khas binatang/hewan babi yang sebetulnya tidak boleh ditiru oleh manusia. Manusia harus lebih waspada supaya tidak terjebak dengan sifat dan pembawaan khas salah satu binatang di bawa kolong langit ini. Perilaku manusa harus lebih santun dan berwibara di hadapan yang lain supaya isi alam secara menyeluruh berlimpah-limpah dan sejahtera. Manusia tidak boleh terbawa dengan sifat hewan yang bergerak atas dorongan insting. Perilaku binatang Babi yang terkenal rakus dan sangat egois sudah tergambar pada wajah alam-dunia yang enggan toleran sekaligus mengingatkan manusia akan situasi alam yang tidak lagi bersahabat. Shio babi pada tahun China itu berpoteni menggerakkan manusia untuk bekerja lebih efektif lagi sehingga tidak merugikan manusia secara khusus dan alam raya secara keseluruhan.