Setelah Bencana Beirut: Dukungan Petisi Meningkat Agar Libanon Menjadi Koloni Perancis Selama 10 Tahun

“Para pejabat Libanon jelas menunjukkan ketidakmampuan total mereka untuk mengamankan dan mengelola negara. Dengan sistem yang gagal, korupsi, terorisme, dan milisi, negara ini baru saja mencapai nafas terakhirnya. Kami yakin bahwa Lebanon harus kembali ke mandat Perancis untuk membangun pemerintahan yang bersih dan aman,” kata teks petisi tersebut.

Upaya ini mereka ini bertepatan dengan waktu kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Beirut. Presiden Perancis mengumumkan pada hari Kamis lalu bahwa dia ingin “mengatur bantuan internasional” untuk Libanon, negara yang dia kunjungi tepat dua hari setelah ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut terjadi. 

“Kami akan membantu mengatur dukungan tambahan di Prancis, di level Eropa dalam beberapa hari mendatang,” kata Macron. “Saya ingin mengatur kerjasama Eropa dan, lebih luas lagi, kerjasama internasional,” tambahnya.

“Libanon tidak sendirian,” tulis Macron di twitter, dalam bahasa Prancis dan Arab, saat ia baru saja mendarat di ibukota Libanon. Dia juga mengkritik manajemen pemerintahan negara kecil tersebut dengan menyatakan Libanon akan terus tenggelam jika reformasi yang diperlukan tidak dilaksanakan. “Hari ini prioritasnya adalah bantuan, dukungan tanpa syarat untuk penduduk. Tetapi ada reformasi penting yang tidak terelakkan di sektor tertentu yang telah dituntut Perancis selama berbulan-bulan, bertahun-tahun,” tambah kepala negara Prancis itu.

BACA JUGA:
Berlabuh di Tianjin, Kapal Pesiar Zuiderdam Bawa Ribuan Pelancong
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More