Serikat Pemuda NTT Gelar Talkshow, Hasilnya: Tegas Menolak Kehadiran Proyek Geothermal di Poco Leok

Sering kali pemetaan potensi selalu tidak akurat dan geothermal dikelola hanya untuk kepentingan komersial kalangan menengah ke atas. “Sehingga sangat dibutuhkan sikap bersama untuk menolak geothermal masuk Pulau Flores, khususnya di wilayah adat Poco Leok, Manggarai,” tegasnya.

Dia menilai, pengembangan geothermal bersifat padat modal, melibatkan pihak asing yang semata-mata untuk kepentingan mereka. Dan perlu dicatat geothermal memiliki risiko usaha tinggi. “Proyek panas bumi ini  tidak  diperlukan di Flores karena proyek ini menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif,” tegasnya.

Atas dasar itu, Serikat Pemuda NTT, GMNI Cabang Manggarai, BEM Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng, PMKRI Cabang Ruteng,  PMKRI Cabang Labuan Bajo, PMKRI Cabang Ende, dan  Koordinator Aksi Jilid I dan II Jakarta menyatakan sikap dan menyampaikan beberapa tuntutan berikut.

Pertama, meminta Bupati Manggarai Heri Nabit untuk mencabut kebijakan penambahan titik eksplorasi PLTP Ulumbu di wilayah Poco Leok. Sebab, ini kebijakan yang pro geothermal sebagaiana termuat dalam surat keputusan Bupati Manggarai Nomor HK/417/2022 yang diterbitkan pada 1 Desember 2022

BACA JUGA:
Bawaslu Manggarai Temukan Kesemrawutan DPS Pilkada
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More