Sense Of Crisis dan Sense Of Belonging, Dari Natal Kristus Kepada Natal Kita

Oleh : Poya Hobamatan

 

Natal
Penulis | foto istimewa

Perayaan natal Kristus yang berpuncak pada Pesta Epiphania, sebagaimana dirayakan pada hari Minggu yang silam, akan berakhir dengan pesta pembaptisan Tuhan, yang akan dirayakan hari Minggu depan. Pesta Pembaptisan Tuhan itu sekaligus  menjadi pintu gerbang untuk mulai memasuki masa biasa; sebuah kurun waktu bagi kaum kristiani untuk kembali bergulat dengan kehidupan biasa tanpa aroma natal entah berupa senandung, lampu kerlap kerlip maupun aksesoris lainnya.

Satu-satunya ornamen natal tersisa, yang terus dibawa untuk menghdapi dan memaknai hidup di setiap cuaca dalam masa biasa, adalah identitas kristiani itu sendiri; indentitas yang terlahir karena baptisan. Dan itu bukan hal yang mudah, sebab menjadikan makna kelahiran Yesus sebagai titik tumpu resolusi hidup butuh keberanian ekstra untuk meneladani keberanian Yesus yang berinkarnasi dalam dan melalui misteri natal.

Rekonstruksi Misteri Inkarnasi

BACA JUGA:
Sambuatan Natal Menag Yaqut Cholil Qoumas: Jadilah Garam dan Terang Dunia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More