Senandung Duka Istri Korban Penganiayaan Minta Keadilan

Yosi, selaku rekan almarhum yang tergabung dalam paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) Labuan Bajo mengisahkan kronologi kejadian tersebut.

Sekitar pukul 02.00 Wita dini hari, korban bersama Yossy dan beberapa pedagang lainnya mulai berkemas barang dagangan  mereka, hendak pulang.

Saat itu korban sedang menyapu areal tempatnya jualannya.  Kepada sesama PKL, korban sempat bercanda bahwa dirinya cocok jadi petugas cleaning servis Waterfront, karena rajin membersihkan tempat jualan sebelum pulang.

“Saat mengemas barang, tiba tiba bagian selatan terdengar suara anak remaja tawuran. Saling lempar batu dan botol kaca. Saya sempat melarang korban untuk tidak mendekati dan melanjutkan mengemas barang, tetapi korban tetap mendekat,” tutur Yosi.

Yosi kaget ketika seorang ibu berteriak, “Om Cilok.. Om Cilok.. kena pukul !” teriak sang ibu.

“Berawal dari tawuran antarkelompok pemuda. Awalnya korban hendak melerai tawuran.
Namun malah dirinya yang dikeroyok balik. Kepala dan mukanya berdarah hingga tidak sadarkan diri. Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Merombok ,” tutur Yosi.

BACA JUGA:
Nota Kesepakatan Pemerintah Pusat dan Gereja Tentang Eksploitasi Panas Bumi Wae Sano, Mabar
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More