
Senandung Duka Istri Korban Penganiayaan Minta Keadilan
Dalam postingannya, ia mengemukakan kepedihan hati yang dirasakannya.
“Mataku tak pernah berhenti untuk menetes air mata…bahkan TDK percaya..seakan ini hanya mimpi…Hati hancur, badan terasa remuk…Bahkan aku TDK tau apa yg dirasakan kedua anakku saat ini ..apakah mereka berdua merasakan apa yg aku rasakan, krna mrka masih kecil..blm mengerti apa apa…Mereka TDK tau tentang kematian…Patam e wada..
“Kalian boleh duduk dan masih bisa menghirup udara, sedangkan suamiku sudah ada di balik tanah dan dia TIDAK akan kembali lagi untuk aku dan anaknya..
Di mana hati kalian…di mana perasaan kalian….sedikit aja punya hati. Biarkan kalian siksa dia..tapi jangan sampe ambil nyawanya…
Kami butuh dia. Keringatnya adalah nafas untuk kami bertiga…
Suamiku bukan binatang…Dia sama seperti kalian..Sama-sama manusia…Tapi dia punya hati..
Dia hanya pasrah untuk terima segala kejagoan dan ksatriaan kalian..
Dia tahu dirinya makhluk lemah..dan dia tahu juga kalian adalah orang yang paling kuat bisa mencabut nyawanya..
