Semua Ciptaan Adalah Saudara Serahim dari Pencipta (Sebuah Perspektif dalam Terang Misi Apostolik Perjalanan Paus Fransiskus)

Oleh Dionisius Ngeta, Komsos Paroki Nangahure

Pamela Smith menegaskan bahwa manusia bukanlah pemilik alam semesta. Manusia memiliki hak memanfaatkan sumber daya alam dan membuat keputusan tentang bagaimana alam semesta dipelihara dan dipertahankan. “Alam dan isinya tidak memiliki nilai-nilai intrinsik, sebaliknya nilai-nilai yang ada padanya mengalir atau bersumber pada Allah Pencipta sebagai pemilik utama.”

Sebagai milik Allah, alam semesta memiliki dimensi ilahi. Rasul Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menegaskan bahwa dalam Kristus yang bangkit, segala sesuatu mengambil bagian dalam Allah, di mana Kristus adalah pusatnya. Segala sesuatu diciptakan dalam Dia dan dipersatukan dalam Dia (Kol.1:15).

Hemat saya, gaya hidup dan perspektif ekologis Paus Fransiskus sesungguhnya merupakan transfomasi pemikiran dan perilaku Santo Fransiskus dari Asisi. Sebuah gaya hidup dan perspektif yang bersaksi dan memberi jawaban atas pertanyaan mengapa kita harus menghormati alam ciptaan.

Bagi Santo Fransiskus, Allah hadir dalam tatanan ciptaan dan mengikatnya menjadi satu jalinan kehidupan yang saling membutuhkan dan saling berhubungan. Semua ciptaan adalah satu keluarga Allah dan semua ciptaan adalah saudara. Sebagai keluarga dan saudara, selalu ada ketergangungan yang sangat kuat antara sesama ciptaan dalam satu ekosistem.

BACA JUGA:
Peran Katekese dalam Mencegah Perilaku Koruptif
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More