Semua Ciptaan Adalah Saudara Serahim dari Pencipta (Sebuah Perspektif dalam Terang Misi Apostolik Perjalanan Paus Fransiskus)

Oleh Dionisius Ngeta, Komsos Paroki Nangahure

MEMULAI hidup dengan perspektif dan perilaku baru terutama dalam memandang dan memperlakukan sesama dan alam ciptaan sebagai saudara merupakan kayakinan dan kesadaran iman bahwa bumi adalah rumah kita bersama dan segala isinya terlahir dari Pencipta yang satu dan sama.

Transformasi pemikiran dan perilaku seseorang dalam memandang dan memperlakukan sesama dan alam ciptaan sebagai objek terutama ketamakan yang mengeksploitasi alam secara berlebihan adalah keniscayaan di tengah krisis etis-moral dan ekologis yang kian fenomenal.

Paham antroposentrisme dan perilaku egoisme adalah biangkerok perlakuan terhadap sesama dan alam ciptaan sebagai objek semata. Hal itu merupakan indikasi perspektif dan perilaku yang masih jauh dari kesadaran iman, etis dan solidaritas sebagai saudara serahim dari Pencipta. Inilah salah satu makna terdalam dan buah termulia dari misi perjalanan Apostolik Paus Fransiskus yaitu iman (Faith), persaudaraan (fraternity) dan solidaritas (solidarity).

Karena itu pertobatan ekologis sebagaimana diserukan oleh Paus Fransiskus adalah keniscayaan sebagai konsekuensi iman bahwa bumi adalah rumah bersama dan semua penghuni yang ada di dalamnya adalah saudara. Memiliki perspektif, pemikiran dan sikap/perilaku baru dalam memandang dan memperlakukan semua ciptaan secara adil, etis dan bijaksana adalah tanda solidaritas dan pertobatan itu.

BACA JUGA:
Dunia Sepak Bola Berkabung, Pele Sang Legenda Tiada
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More