Seminari Tinggi Ritapiret Hasilkan 13 Uskup, 857 Imam, dan 23 Diakon

Laporan Wall Abulat (Jurnalis dan Penulis Buku)

Puncak Formasi Panjang

Sementara Praeses Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, RD. Guidelbertus Tanga dalam sambutannya pada kesempatan ini antara lain mengemukakan bahwa tahbisan diakon merupakan puncak dari proses formasi panjang yang harus dilalui orang seorang calon imam diosesan sebelum menerima urapan imamat suci.

Proses panjang ini, urainya, dilewati dengan penuh dinamika yang diwarnai pengalaman suka dan duka, ada tawa dan air mata, ada kepastian tapi juga kebimbangan, ada tekad yang bulat untuk maju namun adakalanya muncul keragu-raguan menyelimuti hati, ada kebanggaan sebagai orang terpanggil namun kadang juga kecut tatkala mendengar dan menyaksikan tantangan dan aneka problem yang terjadi berkaitan dengan penghayatan imamat dari para imam seperti penghayatan selibat,dan tantangan lainnya.

“Di tengah dinamika hidup dan panggilan serta berhadapan dengan polarisasi hidup dunia dan tuntutan Gereja, ke-23 diakon, anak-anak, saudara-saudara, kakak dan adik-adik kita ini telah membuat keputusan yang besar dalam dan untuk hidup mereka. Mereka bertekad untuk terus maju membaktikan diri dan hidup mereka demi melayani Tuhan dan sesama. Atas keberanian, ketegasan dan keteguhan hati mereka untuk membuat keputusan yang besar ini, kita patut berbangga dan mengucapkan selamat, proficiat,” kata Praeses.

BACA JUGA:
Wabup Mabar Prihatin Gaji Pegawai Kontrak Lapangan di DLHK Dibawah UMR
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More