Seminari Tinggi Ritapiret dalam Serpihan 28 Tahun Memori Gempa Tektonik 12 Desember 1992

Oleh Walburgus Abulat, S.Fil (Wartawan Matanews.net)

Seminari Tinggi Ritapiret dulu saat gempa dan Seminari Tinggi Ritapiret 28 tahun setelah gempa dikenang dan selalu menggema dalam hati para pembina lembaga pendidikan calom imam projo terbesar di
dunia itu, di antaranya Romo Yos Frederik da Lopez (84 tahun);  Ekonom Seminari Tinggi Ritapiret, RD Patrik Dharsam J. Guru, Drs., MA yang juga Dosen Psikologi pada STFK Ledalero; dan Rektor Seminari Tinggi
Interdiosesan Santo Petrus Ritapitet, RD Dr. Philip Ola Daen.

Seminari Tinggi Ritapiret dalam Serpihan 28 Tahun Memori Gempa Tektonik 12 Desember 1992
Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret, RD Dr. Philip Ola Daen (kiri) dan RD Yos Frederik da Lopez (kanan) saat ditemui di Kampus Ritapiret, Sabtu 12 Desember 2020. (Foto: Walburgus Abulat)

 

Romo Yos Frederik da Lopez (84 tahun) atau yang biasa disapa Romo Pede yang ditemui di Seminari Tinggi Ritapiret, Sabtu 12 Desember 2020 dan yang dimintai pengalamannnya  seputar kenangan Gempa Tektonik 12 Desember 1992 mengaku ia masih menyimpan aneka memori cerita seputar bencana  yang merenggut nyawa ribuan warga Kabupaten Sikka saat itu.

BACA JUGA:
Mewujudkan Politik Kebangsaan, Memperkuat Soliditas Menuju Kesejahteraan Bersama 
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More