
Semua warga sekolah dan siswa siswi kita sudah divaksin sebanyak 97% lebih. Di satu sisi, kita sudah mengisi hidup ini dengan kerja nyata dan imun terhadap virus Corona. Sekalipun di sana sini kita juga pernah terpapar untuk menguji kekuatan dan imunitas kita dari serangan pandemi covid-19. Kita tidak terkapar. Ini semua sebagai bentuk berkat dan Rahmat Tuhan Allah untuk menguji kekuatan iman kita yang selalu imunitas. Kita kuat, kokoh, dan tangguh, malah tumbuh di tengah gejolak virus Corona yang menggerogoti dunia dan negara. Setelah virus Corona, timbul varian baru delta, dan saat ini varian baru lagi,disebut Omicron, duplikasi genetis dari varian delta dari India dan benua hitam Afrika, tepatnya dari Afrika Selatan . Kita sudah memiliki sebuah pengalaman emperis untuk mengatasinya. Tidak huru hara, tidak hiruk pikuk, seperti sedia kala ketika awal mula datang virus ini dari negeri Tirai Bambu( Tiongkok), tepatnya dari Wuhan. Membuat seluruh dunia terperangah untuk mengendalikannya, karena tidak memiliki pengalaman untuk mengatasinya. Membuat Badan Kesehatan Dunia(WHO), dan pemimpin negara di dunia stres dan tentu tenang dalam mengambil langkah kebijakan untuk mengatasinya. Membuat semua sendi-sendi kehidupan ekonomi, sosial budaya dan kesehatan kolaps.