Sekeping Kenangan Paskah Kelabu di Kapela Waemasa
Kenangan yang merinding ini berlangsung secara spontan dalam perjalanan menuju Kapela Santa Renya Rosari Stasi Waemasa sekira 1 km jauhnya dari rumah mereka.
“Keesokan harinya (Jumat pagi), beliau terlihat semangat mempersiapkan tugas yang diberikan kepada kami sebagai Lektor dan Lektris. Tepat jam 2 siang, kami berangkat ke Kapela menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan, beliau berkata, “Sengsara betul Tuhan Yesus ya ?”
“Saya menyahut dia. Bayangkan saja penangkapan dan penyiksaan Yesus mulai tadi malam jam 3 sore baru meninggal. Bayangkan penyiksaan itu terjadi pada kita saja. Baru dua tiga kali dipukul, pasti langsung kita melawan. Lalu secara tidak sengaja saya nyeletup, kalau orang meninggal pada hari Jumat Agung, pasti langsung masuk surga. Dia menyahut, benar ite bilang. Badan saya merinding… ”
Sampai di Gereja, sebelum Misa dimulai, saya minta dia supaya lihat teks bacaan di mimbar agar tidak gerogi. Dia menurutinya. Setelah itu beliau menyuruh saya…,” kisah Servasius.
Jalan bersama Tuhan Yesus