Sekeping Kenangan Paskah Kelabu di Kapela Waemasa

Jejak kisah yang perih itu membekas lekat sepanjang hayat. Tidak mudah lapuk begitu saja dalam diary kehidupan bapak Servasius Gaya Selasa dan ketiga anaknya.

Sekeping kenangan manis

Tahukah kita? Di balik mimbar Jumat Agung yang kelabu itu ternyata  ada sekeping kenangan manis yang tercipta di antara pasutri muda ini menjelang detik-detik perpisahan abadi antara mereka berdua. Dan keping-keping kenangan manis itu justru terjadi by insidental (tidak direncanakan). Bukan by design.

Di tengah suasana batinnya terbalut kabut duka, Servasius menumpahkan keping-keping kenangan manis bersama kekasihnya agar ia tidak tersiksa karena itu. Setidaknya ia berharap agar kita yang membaca kisah ini turut berdukacita seraya mendoakan almarhumah  dan keluarganya yang ditinggalkan.

Kenangan jelang Pekan Suci

Ibu Regina Hiwan menunaikan tugas liturgis penuh semangat dan tanggungjawab atas tugas yang diberikan padanya.

“Kami melakukan persiapan Paskah dengan penuh tanggungjawab. Mulai dari latihan koor. Kami berdua menerima tugas sebagai Lektor dan Lektris dengan senang hati.  Almarhumah sangat semangat menunaikan tugas itu”, kenang Servasius.

BACA JUGA:
Meriah, Perayaan Minggu Palma di Gereja Stasi Roe
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More