Secangkir Kopi Bercitarasa Toleransi  Beragama ala  Kedai Keuskupan Maumere

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

 

Meskipun mereka berbeda secara agama dan latar belakang suku, namun mereka memiliki satu tekad yang sama yakni mendukung memajukan produk-produk lokal, baik produk hasil olahan kopi petani Flores,
maupun produk  dari pengolahan bahan pangan lokal seperti Nastar Sorgum, Selai Nanas, dan Puding Kelor. Mereka juga mendukung memakai aksesoris yang terbuat dari tenunan Sikka seperti tas jinjing, tas HP, dan sejenisnya.

Suasana keberagaman seperti ini menjadi salah satu pemandangan utama di kalangan konsumen di Kedai milik Keuskupan Maumere ini. Media ini mencatat, situasi keberagaman seperti ini juga terjadi ketika penutupan kegiatan pelatihan softskill yang diselenggarakan Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Balai Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu  Wicara  Efata Kupang yang diikuti 36 difabel dari pelbagai agama yang dilangsungkan di Kedai ini pada Rabu 24 November 2021.

Pada saat itu, para peserta yang hadir  acara penutupan ini dari pelbagai agama. Mereka  merajut kebersamaan dalam keberagaman. Mereka menenggak kopi atau minuman lainnya sambil saling memotivasi untuk maju dalam berusaha. Mereka saling membagi pengalaman, saling membagi ilmu untuk menghasilkan aneka produk hasil karya tangan mereka seperti aneka  pakaian bermotif tenunan Sikka, aneka olahan pangan lokal
seperti nastar sorgum, selai nanas, dan puding kelor. Mereka juga menghasilkan aneka mebel seperti meja,kursi, kursi jongkok, dan aneka mebel lainnya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More