Sarkastis Komunikasi di Ruang Publik (Berkaca Pada Dinamika Sidang Paripurna DPRD Sikka)

Dionisius Ngeta (Warga Masyarakat Sikka, Tinggal Di Nangahure Bukit)

Kepemimpinan Jokowi: Tidak Sekedar Meninggalkan Legesi
Penulis Dionisius Ngeta, Koordinator Program Yasbida Maumere. Foto; istimewa

 

PUBLIK sering disuguhkan dengan tutur kata dan perilaku sarkastis para politisi. Setelah kita dihebohkan dengan DPR RI mengusir direktur PT. Krakteu Style, kali ini ruang publik Sikka pun heboh dengan potongan video viral dan foto yang mempertontonkan perilaku dan tutur kata sarkastis politisi di ruang sidang Kamis, 17/12/2022. Ketika melihat perilaku mereka dan mendengar perkataannya, spontan saya melontarkan pertanyaan: Di manakah budaya kesantunan dalam tutur kata sebagai bangsa yang berpijak pada Pancasila dan sebagai  manusia yang beradab sebagaimana sila kedua Pancasila? Masih adakah politik dan aktivitasnya seperti gaya komunikasi politik di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur seperti sportivitas, kesopanan, kesantunan, tata karma, etika dan moral. Apakah gaya komunikasi sarkastis politisi dengan menampilkan kata-kata kasar, cemoohan, ejekan, umpatan dan olokan merupakan peradaban politik dan budaya bangsa Indonesia?

BACA JUGA:
Kunjungi Kebun Panti Santa Dymphna, Bupati Sikka Janjikan Instalasi Jaringan Perpipaan PDAM Sikka
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More