Salib: Dari Penghinaan Menuju Kemuliaan

Oleh: Arnoldus Nggorong *)

Perspektif baru tentang salib dan penderitaan ditemukan pula dalam percakapan batin antara Yesus dan Sta. Faustina. Dia menulis dalam buku hariannya kata-kata Yesus kepadanya sebagai berikut: “Penderitaan akan menjadi sumber kesucian bagimu.” (BH. 1487)

Selanjutnya ketika Sta. Faustina, dalam keluhannya, akibat sakit paru-paru yang dideritanya dan cemoohan yang didapatnya dari rekan-rekan susternya, kepadaYesus, dia mendapat peneguhan dari kata-kata Yesus berikut: “Benar, anak-Ku, semua itu menyakitkan.

Tetapi, tidak ada jalan lain menuju surga kecuali jalan salib. Aku sudah lebih dahulu menapaki jalan itu. Engkau harus tahu bahwa itulah jalan yang paling pendek dan paling pasti (BH. 1487).

Penutup

Bertolak dari paparan ringkas di atas, dapat dikatakan cara pandang lama tentang salib telah berubah dalam Yesus menjadi sudut pandang yang baru.

Salib yang dianggap (anggapan lama) sebagai kemalangan, malapetaka, keburukan, dan keputusasaan telah beralih menjadi simbol kemenangan, tanda harapan, jalan kekudusan, kerendahan hati, pengampunan, dan kepasrahan total kepada kehendak Ilahi (pandanganbaru).

BACA JUGA:
Mungkinkah Agnes dapat Dipidana?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More