MENYEBUT kata salib, dengan serta-merta imajinasi umat Kristiani langsung mengarah pada tokoh Yesus. Deskripsi tentang kesedihan, kesengsaraan, penderitaan, secara intrinsik, melekat pada kata Salib yang dihubungkan dengan Yesus.
Sebab pengalaman Yesus terutama sejak penangkapan-Nya di taman Getsemani, yang didahului ciuman Yudas Iskariot sebagai petunjuk dan penanda bagi para serdadu (Mat. 26:48-49), dilanjutkan dengan penghinaan, pelecehan, penganiayaan, penyiksaan, dan berakhir dengan hukuman mati di salib menunjukkan dengan amat jelas kisah penderitaan itu.
Untuk memperoleh deskripsi tentang narasi penyaliban Yesus yang terang-benderang, film dokumenter Yesus dari Nasaret menurut injil Lukas dengan sutradara John Heyman dan Jesus Christ Superstar yang disutradarai Norman Jewison dapat menjadi salah satu rujukan.
Lebih dari itu, kalau membaca dengan saksama seluruh kisah hidup Yesus dalam keempat injil yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, sesungguhnya, dalam arti tertentu, sejarah hidup Yesus sejak awal kelahiran-Nya sudah disertai dengan penderitaan.