Saat Hujan Memanggil dan Tradisi Bertanya
Oleh : Bernadinus Steni (Mahasiswa S-3, Jurusan Managemen Lingkungan IPB, Penggiat Standar Berkelanjutan)
Tetapi anugerah itu pun tidak lagi murah. Seiring dengan panas yang terus meningkat, tangkapan hujan pun semakin cepat menguap. Suplai air yang ditampung di bak-bak terbuka segera kabur meninggalkan bak-bak kosong yang muram. Proses hidrologi yang amat menentukan cara kerja bumi dari panas-lembab-basah sudah terganggu.
Belum lagi kadar racun pada atmosfer planet ini terus menumpuk seiring dengan tingkat konsumsi manusia yang tak pernah puas dan jera. Hujan menurunkan asam yang mengubah rintik-rintih yang harusnya disyukuri itu jadi ancaman sakit.
Virus dan bakteri juga ikut berkerumunan pada musim hujan. Perubahan temperatur yang ekstrim itulah yang memicu makhluk bersel satu dan tidak kelihatan berlomba-lomba bermunculan.
Tapi jangan salahkan virus dan bakteri. Mereka juga bekerja secara alamiah. Pada situasi seperti itu, beberapa di antaranya hadir (dihadirkan) untuk menyerap racun. Lainnya menyerap panas. Meski berisiko buat manusia, virus dan bakteri bukan melulu musuh. Mereka adalah penanda, sesuatu sedang terjadi.