
Ribuan Warga Lintas Agama di Kabupaten Sikka Antar Jenazah Pejuang Kemanusiaan Suster Esto ke Pekuburan SSpS Wairkoja
Sementara Provinsial Kongregasi SSpS Flores Bagian Timur, Sr. Inez Surat Lanan, SSpS dalam sambutannya antara lain menyebut Mama Esto sebagai orang kudus.“Mama Esto adalah orang kudus sejak dari keluarga dan bagaimana beliau telah melanjutkan kekudusan itu dengan mengabdikan seluruh hidupnya bagi pelayanan misioner gereja dan kongregasi. Sebagai Koordinator Divisi Perempuan dan Anak TRUK- sampai pada titik darah terakhir.Dia tidak mau tahu dengan usia yang sudah lanjut, jalannya yang sudah terseok-seok dan bersandar pada tongkat atau kursi roda,” kata Suster Inez.
Bagi Suster Esto, lanjut Suster Inez, usia boleh dimakan ngengat, tetapi spirit, roh, semangatnya tetap bernyala-nyala tidak luntur/pudar. “Kita yakin bahwa beliau sudah bahagia di Surga, maka hari ini tidak perlu kita tangisi,” kata Suster Inez.
Diberitakan media ini sebelumnya, Koordinator Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F), Suster Eustochia Monika Nata, SSpS meninggal dunia di RS Santo Gabriel Kewapante, Kabupaten Sikka pada Senin 8 November 2021 pukul 02.15 Wita. Selama hidupnya, Suster Esto demikian Suster Eustochia, SSpS pernah menjalani beberapa profesi di antaranya sebagai Guru di beberapa sekolah di Maumere di antaranya SPG Bhaktyarsa Maumere dan menjadi Kepala Sekolah lembaga pendidikan calon guru itu selama 1980 hingga 1988, Pemimpin Postulan dan Novis SSpS di Hokeng, Flores Timur tahun 1988-1996; Pemimpin Komunitas Kongregasi SSpS Kewapante 1996-2002; dan sejak tahun 1997 hingga saat ini menjadi Koordinator Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan
Flores (TRUK-F).