Pada sisi konsumsi, resesi ekonomi regional bisa memperpuruk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mana metode penghitungannya juga dengan metode konsumsi.
Faktor penyebabnya bisa karena lalu lintas barang yang keluar atau masuk setiap daerah menjadi minim sebab produksi barang dan jasa antardaerah tidak berjalan optimal.
Konsumsi yang turun juga akibat faktor pemutusan hubungan kerja yang terjadi di mana-mana. Ada pula faktor pengurangan upah (wage or salary) akibat lockdown yang tidak memungkinkan adanya perilaku ekonomi konsumsi dalam sebuah ekonomi regional.
Tambahan lagi, faktor pembatalan sejumlah transfer pusat ke daerah turut mempengaruhi peredaran uang yang ujung-ujungnya juga meniadakan konsumsi dalam setiap ekonomi regional.
Kondisi yang nyaris sama berlaku pada sisi investasi. Investasi amat berkontribusi terhadap pembentukan PDRB.
Nilai tambah (value added) dari produksi barang dan jasa membentuk PDRB. Resesi ekonomi regional tidak memungkinkan investasi.
Sebabnya? Investasi berasal dari tabungan. Logika ekonominya kemudian bagaimana investasi bisa berjalan jika tabungan masyarakat di daerah terus digunakan untuk konsumsi? Tabungan semua orang secara perlahan mulai berkurang dan investasi pun bisa berada pada titik nihil jika resesi ekonomi regional melanda.