Rencana Penambangan Panas Bumi di Wae Sano, Masyarakat Penolak: Hentikan Rekayasa atas Sikap Penolakan Warga

 

Empat Penegasan Masyarakat yang Menolak

Atas dasar semua itu, kami yang bertindak mewakili seluruh warga penolak di Wae Sano menegaskan kembali beberapa hal berikut:

Pertama, kami perlu menegaskan kembali bahwa kami menolak pembangunan geothermal Wae Sano karena titik-titik pengeboran yang berada langsung di ruang hidup kami, mulai dari pemukiman, lahan pencaharian, sumber air, rumah adat, gereja, dan sekolah. Bahkan, pihak pemerintah dan perusahaan juga telah secara terbuka menawarkan opsi relokasi (baca: menggusur) perkampungan warga Nunang.

Kedua, kami juga perlu menegaskan bahwa langkah Pemerintah Manggarai Barat menandatangani MoU dengan pihak Komite Bersama sangat merugikan kami sebagai masyarakat penolak. Kami menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini adalah sebuah proses yang terjadi di ruang gelap yang berupaya merekayasa suara penolakan kami.

 

Ketiga, secara khusus kami warga penolak di sekitar wellpad B (Kampung Lempe) menegaskan bahwa kami sama sekali tidak pernah menyetujui dan tidak pernah memberikan mandat ke pihak manapun untuk bertindak atas nama kami dalam rangka mendukung kelanjutan proyek panas bumi di Wellpad B. Karena itu, rekomendasi dari pihak Keuskupan Ruteng sama sekali tidak berdasarkan aspirasi kami.

BACA JUGA:
KPU Bentuk Gugus Tugas Keamanan Siber Pemilu
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More