Karakter kepramukaan di sekolah perlu dididik, dilatih, dibina, dimbimbing dan didampingi sesuai tingkatan umur peserta didik. Dimulai dari pramuka tingkat Siaga; untuk peserta didik di SD, berumur antara 7-11 tahun. Di tingkat sekolah menengah pertama, disebut Pramuka Penggalang di SMP dan sederajat, peserta didik berumur 12-15 tahun. Pada tingkat ini, peserta didik sangat labil karena pengaruh faktor hormonal dan kejiwaan yang ingin mencari identitas diri.
Watak kepramukaan yang tampak adalah semangat korsa, kemandirian, tanggungjawab, disiplin, pantang menyerah dalam memecahkan setiap permasalahan hidup yang dihadapi setiap hari. Permasalahan hidup senantiasa silih berganti dan tak dapat dihindari, namun perlu dihadapi dan dicarikan solusi untuk mengatasinya secara bijaksana dalam kepribadian yang kuat dan tangguh. Dengan kata lain, tidak bisa dihadapi dengan stres dan pilih mundur dari masalah.
Kurikulum Merdeka ini sejalan dengan jiwa dan napas kepramukaan yang sudah mendunia dan implementasi di setiap tingkat sekolah sejak tahun 1961. Jujur saja, belum menjelma dan merasuki sedalam lautan dunia pendidikan kita. Dianggap sekadar wajib dicantumkan dalam kurikulum sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Pilihan boleh wajib tetapi, dalam tataran pelaksanaannya, masih terbatas. Tentu, hal ini perlu dukungan finansial dan tenaga pelatih dan pembina teknis yang menguasai bidang kepramukaan di sekolah.
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu