Reklamasi Peran Guru dalam ‘Toing, Titong, Tatong’ Bagi Generasi Z

Oleh Ernestina Daimun, Mahasiswi Semester 8 STIPAS St Sirilus Ruteng

Guru haruslah menjejali lebih dalam dari pada peserta didik dengan tujuan supaya guru memberi edukasi tentang  bahaya-bahaya yang harus diantisipasi.

Dalam hal ini pula ‘toing’ layaknya suatu kodrat profesi Guru, wejangang didalamnya setimpal pada tura ada di’a atau secara harfiah berarti nyatakan/membicarakan yang baik melalui gau’k di’a atau teladan yang baik. Guru menjadi model dalam menggunakan kecanggihan teknologi.

Kedua, Titong dalam bahasa Manggarai merujuk pada makna kata ‘membimbing, mengarahkan’ seperti dalam ungkapan yo Mori jari agu dedek, titong koe salang dami anakm (Ya Tuhan pencipta, arahkan/bimbinglah jalan kami anakmu).

Dalam kaitannya dengan tugas atau peran guru, pada bagian ini guru hendaknya menjadi tokoh yang memberi terang, arah kepada peserta didik untuk memiliki kecakapan dalam menggunakan berbagai arus perkembangan teknologi.

Guru yang memberi arah penggunaan media sosial dalam jejaringan sosial. Ketika peserta didik salah dalam menggunakan, disinilah peran guru dalam fungsinya untuk ‘titong’ di pergunakan.

BACA JUGA:
Perubahan dan Kemajuan itu Hot(s) Kah?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More