RAYUAN TANPA KOMA
Iya…. sebenarnya
Aku nelangsa ketika jauh darimu
Hingga meratap di tengah panasnya
KASIH-SAYANG yang berkejaran dengan
MENTARI
Iya….
Rasaku berat,mengingatmu bersama
Gulungan ombak yang setia pada pasir
Di tepian pantai.
Bahkan tak jarang riaknya pecah
Terbentur kerasnya karang keresahan
Iya….
Rinduku dalam kata hatiku
Tapi,aku benamkan dalam DOA diantara
Pijaran kejora malam nan tenggelam
Dalam bisikanku pada langit
Yang semua berisi tentangmu
Yang aku yakini adalah salah satu TAQDIR ku
Iya….
Ku akui rayuanku tanpa koma
Tanpa jeda
Tanpa lelah juga
Tanpa jenuh
Kali ini aku begitu giat merayu
Menghiba pada sang pembuat taqdir
Semoga aku dan kamu disatukan
Dalam cinta yang tak berkesudahan
Bekasi,9 november 2019
DI SUDUT KELAP KELIP MALAM
Di sudut itu kau termenung
Entah apa pikirmu dalam,
tapi begitu ku sibak tirai,
engkau masih berdiri tegak tegar,
karena kelap kelip malam pun merenda
Di keremangan menuju pagi tersamar,
ada bayang terus mematung,
lalu, dingin pagi makin luruh,
seakan tak berpaling menatapmu
Engkau pun masih disana, dengan wajah memelas lesu,
ternyata kau penikmat malam,
karena tak ada lara disana,
cuma pantulan rasa di balut rindu,
agar di alam, ada harapan menyemangatimu berserah,
ke Sang Khalikmu sebelum usai nafas gairah.
Namun engkau tetap disana, tak berpaling,
sampai fajar pagi membawamu pulang,
meniti harap yang tak pasti.
Dan sudut kelap kelipnya,
tetap kau huni dengan dunia malam,
buat sebuah ziarah yang penuh kemunafikan….
(hunianku stepa sabana karang oepoikupang timorntt 12 Juli 2020…..11.20)