Rasionalitas & Moralitas Proses Judisial Hukum Positif

Oleh: Petornius Damat (Dosen Ilmu Hukum Universitas Nusa Cedana Kupang)

Etiologis actus– perbuatan.

Ada unsur animale pada manusia seperti penjelasan Aristoteles di atas. Yuval Noah Harari (2011, 2015) menjelaskan sekaligus menegaskan, secara genetika fisiologis manusia sama dengan simpanse dengan kemiripan sekitar 98 persen. Perbedaannya hanya sekitar 1 persen lebih sedikit. Unsur fisiologis animale inilah yang memberikan potensi kepada manusia untuk bertindak sama seperti simpanse atau serigala bahkan animale pada manusia itu bisa berbuat brutal, beringas, seperti binatang bahkan melampaui kebinatangan binatang. Inilah etiologis, via negative proses pada manusia.

Bagian otak yang mendukung etiologis animale via negativa proses- paksaan, nestapa dan efek jera manusia ini bersumber dari otak mamalia- otak sistem limbik. Bagian otak limbiklah yang memberikan potensi instink, rasa, emosi, atau cinta, kebaikkan pada manusia. Paksaan, nestapa dan efek jera persis sama dengan kehidupan yang terjadi di alam liar.

Selain unsur animale, manusia memiliki unsur lain yaitu jiwa. Tahun 1979 Carol Woijtila pertamakali memproklamirkan pengajarannya tentang Theology of The Body.  Christopher West (2003) dalam bukunya berjudul Theology of The Body. A Commentary on John Paull II’s Gospel of The Body, menyampaikan tesis utama pengajaran Woijtila  “as a being at once body and spirit, man expresses and perceives spiritual realities through physical signs and symbols. As a social being, man needs signs and symbols to communicate with others., …The same holds true for his relationship with God”- sebagai mahluk yang menghidupkan, dalam kesatuan satu tubuh dan satu jiwa, manusia menggunakan tanda dan simbol untuk berkomunikasi dengan sesama. Dengan cara yang sama pula manusia berelasi dengan Tuhan. Pengajaran Woijtila ini menegaskan Allah meletakkan atrribut– sebagai image of God- Citra yang sama dengan Allah. Porat Antonius & Max Biae Dae (2015) dalam buku berjudul Eksegese Orang Jalanan, menjelaskan atribut yang diletakkan  Allah pada manusia ialah atribut kebaikkan dan atribut Cinta. Uraian ini merupakan etiologis esensial konsep rasional- brain based dan moralitas- rational based via positive proses.

BACA JUGA:
Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Hamidin: Sinergitas Polri-TNI Penting untuk Menjaga Keutuhan NKRI di Wilayah Perbatasan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More