Rasionalitas & Moralitas Proses Judisial Hukum Positif
Oleh: Petornius Damat (Dosen Ilmu Hukum Universitas Nusa Cedana Kupang)
Elaborasi praksis konsep Aquinas dapat dipakai dalam contoh kehidupan sehari-hari seperti ini, sehat akan diberikan (diperoleh) kepada yang berpikir rasional tentang sehat, kecerdasan diberikan kepada yang mau cerdas, kaya diberikan untuk yang berpikir kaya. Contoh ini disebut sebagai via positive linear dengan fungsi rational brain based dan moral rational based. Sebaliknya, pikiran irasional membentuk perilaku irasional. Pikiran melukai (membunuh) sesama atau bahkan membunuh anggota keluarganya akan membentuk perbuatan melukuai (membunuh). Contoh ini disebut via negativa proses yang dianggap irasional dan imoral.
Penjelasan rasionalitas brain based dan moralitas rational based di atas kemudian menjadi mekanisme yang dipilih dan dipakai dalam positifisme legal. Dalam posifisme legal, kebanyakan pilihan yang dipakai ialah via negativa proses untuk jenis perbuatan yang dianggap irasional dan immoral dalam masyarakat. Jenis via negativa proses lebih mendominasi di beberapa undang-undang misalnya uu ITE dan kuhpidana. Secara normatif ciri via negativa proses, berunsur paksaan, nestapa untuk tujuan efek jera yang berhubungan langsung dengan fisiologis manusia. Unsur via negativa proses dan via positiva proses berhubungan langsung dengan etiologis perbuatan sumber lokusnya di otak.