Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Matim (bagian 2 dari 4 tulisan)

Mengapa operasi aliran investasi asal Tiongkok perlu direspons ekstra hati-hati? Sejak 2000, Tiongkok menerapkan “Go Global” BUMN, yang mengalirkan investasi Tiongkok ke pasar dunia (Lin et al, 2013). Hasil observasi Hao Liang et al (2015:1) terhadap 2.394 perusahan publik Tiongkok—92% dari total terdaftar di Pasar Saham Shanghai dan Shenzhen–tahun 2001-2011 menemukan bahwa Pemerintah Tiongkok mengontrol BUMN ‘Go Global’ melalui (a) kontrol kepemilikan negara; dan (b) koneksi jaringan politik-eksekutif Tiongkok.

Tahun 1986, Tiongkok membentuk unit intelijen ekonomi Komisi Perencanaan Nasional dengan total 10.000 karyawan. Dua program ini adalah simpul utama intelijen daya-saing Tiongkok (Yan et al, 2004). Tiongkok menggerakan investasi ke 70 negara, antara lain Kongo, Angola, Zambia, penyulingan minyak di Kyrgyzstan, hingga 30 kasino di Sihanoukville Kamboja (John Pomfret, 2018; Mark Akpaninyie, 2019); tahun 2013, melalui investasi 1,5 miliar dollar AS, Bank of China (BUMN Tiongkok) mengambil-alih perusahan teknologi militer (high-precision) Henniges milik Amerika Serikat (Schweizer, 2018).

BACA JUGA:
Presisi Jenderal Listyo itu Orasi pada Martabat Manusia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More