Pertanyaan-pertanyaan ini terjawab dengan satu kata, yakni CINTA. Kata ini adalah kunci sekaligus rahasia yang diungkapkan oleh tubuh. Cara pengingkapan rahasia itu juga agak lucu! Secara komat kamit dan mengunyah. Meskipun cara pengungkapannya dapat mengaburkan makna bahasa dan aksara (tanda huruf).
Namun, cara pengingkapan itu menggambarkan bagaimana tubuh membuka rahasia terdalamnya. Satu sisi, kata-kata adalah bahasa yang mewujudkan cinta itu. Di sisi lain, cinta itu tidak akan tersingkap rahasianya bila tidak dibakukan melalui kata. Cinta yang tersemai dalam kalbu akan tumbuh dan berbuah dalam kata-kata yang tampil di bibir. Rahasia terdalam dari tubuh adalah cinta. Kata yang terucap di bibir menjadi rupa atau wujud cinta itu.
Akhirnya, rahasia tubuh yang hendak diungkap oleh bibir perempuan itu adalah cinta sang penyair. Dengan bahasa lain, tubuh yang menjadi rahasia dibalik bibir perempuan adalah yang dicintai sang penyair. Apa yang tersemai di kalbu Gerald Bibang, tentu cinta keluar dari bibir perempuan dambaannya. Siapa sosok yang dicintai sang penyair di sini, tidak ditampilkan di teks puisinya. Terjaga dan tersimpan dengan indah dalam kalbunya. (*)