Membaca secara heuristik
Di sini (secara heuristic) puisi di atas dibaca berdasarkan struktur kebahasaannya. Agar jelas arti dari puisi, Rahasia Tubuh ini, perlu dapat diberi sisipan kata atau sinonim kata. Sisipan atau sinonim disisipkan dalam tanda kurung. Begitu pula dengan struktur kalimatnya. Disesuaikan dengan kalimat baku, dan bila perlu susunannya dapat dibalik untuk memperjelas arti.
Puisi Rahasia Tubuh ini terbilang singkat. Hanya terdiri dari 6 baris dan 1 bait. Penyair sendiri tidak membaginya dalam 6 baris. Untuk memudahkan penafsiran teks, penulislah yang memilahnya demikian. Secara heuristik, puisi ini dibuat seperti demikian.
Bibir perempuan itu (sedang) menabuh kata-kata
(Ia) Mulai komat kamit mengunyahnya
Ia (tak hendak) mengaburkan batas kegelapan (makna) antara bahasa dan aksara
(Ia) Hanya berniat membakukan kata (-kata tersebut) menjadi rahasia tubuh
Agar kata (-kata) yang menjelma (menjadi) cinta (itu)
Tersemai di dalam kalbu
Membaca secara hermeneutika