Puluhan Suster, Pastor, dan Fratres Gelar Unjuk Rasa Perjuangkan Nasib 17 Korban TPPO di Sikka
Selain membacakan surat terbuka, beberapa orator di antaranya Koordinator TRUK-F, Suster Fransiska Imakulata, SSpS atau yang biasa disapa Suster Ika; Aktivis John Bala, dan Frater Theos Seran, SVD juga menyampaikan orasi dan yang antara lain mendesak Kapolri, Kapolda NTT untuk segera menuntaskan menuntaskan proses hukum pemilik 4 pub yang diduga sebagai pihak yang paling bertanggung jawab di balik kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagaimana yang dialami 17 anak di bawah umur itu.
Para orator menyoroti kelambanan penanganan kasus dimaksud, meskipun telah berjuang dan menemui para pihak di Jakarta, di antaranya Bareskrim Polri, Komisi III DPR RI, dan beberapa lembaga tinggi terkait lainnya.
Para orator juga mempertanyakan karena masih ada pemilik pub yang hingga saat ini belum diproses, seperti jenis kasusnya sama sebagaimana yang dialami pemilik pub lainnya. Mereka menilai bahwa penanganan kasus ini terkesan pilih kasih karena ada pemilik pub yang diistimewakan.
Sementara Koordinator Divisi Perempuan TRUK-F, Suster Fransiska Imakulata, SSpS atau yang biasa disapa Suster Ika pada kesempatan ini mengemukakan bahwa sejak Juni 2021 hingga saat ini, TRUK bersama Jaringan HAM Sikka menangani dan mengadvokasi kasus 17 anak yang berasal dari Provinsi Jawa Barat yang diduga dieksploitasi di empat (4) Pub di Maumere.